Manfaat Pupuk Slow Release

cara membuat pupuk kompos padat

Penjelasan

Pupuk slow release adalah pupuk majemuk makro dan mikro yang di prioritaskan untuk tanaman batang keras, dengan ada nya teknologi tepat guna yang mampu terus meningkatkan pertumbuhan secara terus menerus bahkan berbuah diluar musim dank arena bentuknya yang padat secara teknis sangat cocok untuk melakukan pemupukan di area perkebunan tanpa harus bingung menggunakan air.

Slow Release Adalah Pupuk Majemuk makro dan mikro Plus diprioritaskan untuk tanaman batang keras atau tanaman tahunan Seperti :

Kelapa sawit, kopi, durian, karet, mangga, alpukat, duku, belimbing, jambu, kurma, rambutan, sawo, pete, jengkol, nanas, kelengkeng, jeruk, manggis dan masih banyak yang lainnya.

MANFAAT PUPUK SLOW RELEASE ADALAH :

  1. Meningkat kan Hasil Buah menjadi lebih cepat
  2. Meningkat dan memaksimalkan Buah menjadi lebih Besar 20-50%
  3. Meningkatkan imun Tanaman
  4. Meningkatkan kesuburan tanah
  5. Mempercepat masa Panen
  6. Mempercepat pertumbuhan Tanaman
  7. Memberikan semua Nutrisi yang dibutuhkan Tanaman
  8. Memberikan Penyerapan pupuk lebih tepat guna
  9. Mengurangi dan mencegah buah Trek
  10. Kemasan Praktis (1 sachet 1 ons)
  11. Menghemat biaya Pemupukan
  12. Lengkap unsur organik, makro, mikro (tidak perlu tambahan pupuk kimia).
  13. Menghemat waktu dan biaya upah kerja
  14. Teknologi Tepat Guna

Jadi, akan memberikan kemudahan bagi Pekerja/Petani dalam memberikan pemupukan dan tidak memerlukan banyak tenaga kerja, cukup 1 orang bisa mengerjakan pemupukan sampai dengan beberapa Hektar dalam sehari jadi akan menekan biaya angkut pupuk dan upah tenaga kerja. Dan dikemas dalam bentuk sachet 1 ons, tiap tanaman 1 sachet jadi tidak akan tercecer pupuk dan kepastian dosis pada tiap-tiap tanaman.

CARA PEMAKAIAN DAN PERHITUNGAN PADA POHON SAWIT

Standart Jumlah Pohon Sawit tiap Hektar rata-rata 140 batang/ hektar

 

  1. Kebutuhan pupuk untuk tanaman dibawah 2 Tahun adalah 0,5 Sachet/ pohon X 140 batang = 70 Sachet/ Ha (Pemupukan dilakukan tiap 4 bulan atau 3 kali pemupukan dalam setahun, total 70 x 3 = 210 Sachet/ Tahun/ Ha
  2. Kebutuhan pupuk untuk tanaman diatas 2 Tahun adalah 1 Sachet/ pohon X 140 batang = 140 Sachet/ Ha (Pemupukan dilakukan tiap 4 bulan atau 3 kali pemupukan dalam setahun, total 140 x 3 = 420 Sachet/ Tahun/ Ha

Memakai PUPUK SLOW RELEASE hasil buah akan meningkat 10-50% tergantung keasaman tanah (usahakan PH 5-7 supaya tanaman mampu menangkap nutrisi dari Pupuk Slow Release otomatis akan memaksimalkan pertumbuhan dan buah tanaman)

 

Inilah Definisi Eco Farming

 

Eco farming adalah pupuk yang terbuat dari bahan bahan organic super , yang mengandung unsur hara lengkap sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pupuk organic ini biasa nya dilengkapi dengan bakteri positif yang bisa mengembalikan kesuburan tanah.

 

Bahwa eco farming nantinya sangat bermanfaat yang fungsi nya untuk mengembalikan kesuburan tanah, serta menjadikan tanaman lebih sehat dan produktif serta ramah lingkungan. Kehadiran eco farming juga nantinya akan membantu petani untuk membantu menyuburkan tanah dengan bahan kerja mikroorganisme yang ada di dalam nya seperti cacing yang membuat tanah pada tanaman kita subur.

 

Eco farming juga bisa disebut dengan istilah pertanian ekologis, pengertian inipun tentang pertanian ekologis.

Baca Juga: Manfaat Dari Sabut Kelapa

 

Keuntungan Eco Farming

Dalam buku Pertanian Terpadu untuk Mendukung Kedaulatan Pangan oleh UGM Press, penerapan pertanian ekologis ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu:

1. Meningkatkan kesuburan tanah
2. Mengurangi erosi dan pencemaran air
3. Menghidupkan siklus rantai makanan, untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman.
4. Mengembangkan pemanfaatan dan konservasi keanekaragaman hayati dalam pertanian
5. Meningkatkan kemampuan adaptasi petani dengan perubahan iklim dengan mengurangi emisi karena penggunaan pestisida dan pupuk kimia.

Contoh Eco Farming

Yang termasuk dalam eco farming di antaranya adalah pupuk dengan bahan organik dan tanpa bahan kimia. Selain itu, bisa juga menggunakan pupuk organik dengan limbah peternakan seperti kambing, sapi, dan ayam yang sudah diolah.